SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berencana memasuki pasar modal dengan terlebih dahulu menerbitkan Surat Utang Jangka Menengah atau Medium Term Notes (MTN) pada bulan Agustus 2016.
Direktur Utama PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan mengatakan, total penerbitan MTN adalah sebesar Rp300 miliar, dan dipilih karena tidak perlu menggunakan jaminan cukup menggunakan dari korporasi.
"Setelah MTN terbit langkah berikutnya PTPN XI akan menerbitkan surat obligasi sebanyak Rp1 triliun pada 2018," kata dia di Surabaya, Jatim, Kamis (30/6/2016).
Dolly merinci, secara total perusahaannya membutuhkan pendanaan mencapai Rp4,3 triliun untuk tahun 2019, dan diproyeksikan untuk mengejar target produksi gula tiga juta ton.
Sisanya, terkait kekurangan sebesar Rp3,3 triliun akan dicarikan menggunakan sumber pendanaan lain seperti perbankan dan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Dana sebesar itu kami akan pakai untuk investasi tujuh pabrik gula, serta membangun co-generation (pabrik penghasil listrik) dan ethanol guna menambah pendapatan," tutur Dolly.
Ia berharap dengan adanya langkah memasuki pasar modal dan perbaikan internal, dua tahun ke depan PTPN XI sudah bisa berada pada posisi single A, sebab saat ini peringkatnya masih berada di triple B.
"Kondisi keuangan PTPN XI juga berangsur cukup positif dengan net profit di tahun 2015 mencapai Rp186 miliar dan tahun ini ditargetkan mencapai Rp200 miliar," ucapnya.
PTPN XI memiliki 16 unit usaha Pabrik Gula yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Selain itu, korporasi juga memiliki satu unit usaha pabrik alkohol dan spiritus di Djatiroto, Kabupaten Lumajang dan unit usaha pabrik karung plastik dan benang multifilament di kabupaten Mojokerto.
(Dani Jumadil Akhir)