Dwi menambahkan, peringkat Fortune Global 500 tentu menjadi acuan perseroan dalam meningkatkan kinerja. Seperti target di awal, Pertamina akan mengejar peringkat 50 sebagai perusahaan terbaik di dunia.
"Tugas awal kita masuk di peringkat 50. Cuma memang di aat berjuang menaikan itu, revenue turun. Tapi kendala akan kita carikan solusinya dan mencari pendapatan lainnya," tuturnya.
Sebagai informasi, Fortune mencatat, revenue Pertamina USD41,76 miliar pada pembukuan 2015, turun 40,9 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar USD70,6 miliar.
Laba Pertamina juga turun 5,6 persen menjadi USD1,42 miliar. Sementara aset juga mengalami penurunan menjadi USD45,5 miliar dari sebelumnya USD50,3 miliar. Sementara jumlah karyawan tercatat naik menjadi 27.971 orang dari sebelumnya 27.429 orang.
(Fakhri Rezy)