JAKARTA - PT Bank Sinarmas (BSIM) Tbk saat ini berada di kategori BUKU II dengan total modal inti sekira Rp3,8 triliun. Namun, Bank Sinarmas menargetkan dalam akan segera naik kelas ke kategori BUKU III.
Direktur Utama Bank Sinarmas Freenyan Liwang mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki surat berharga berupa warrant dengan total nilai sekira Rp2 triliun. Dana inilah yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tambahan modal inti perusahaan.
"Kita kan ada warrant Rp2 triliun. Tapi tergantung pemegang saham nantinya," jelasnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Hanya saja, pada tahun depan Sinarmas belum berencana untuk melakukan tambahan modal. Adapun kegiatan yang akan difokuskan untuk menambah keuntungan perusahaan adakah seperti pembukaan rekening dana nasabah dan melalui inklusi keuangan.
"Saya rasa enggaklah (tambah modal). Kita lebih banyak fokus ke RDN yang berhubungan dengan transaksi. Nanti juga melalui agen laku pandai, sekarang kan laku pandai sudah secara nasional, tukas dia.
Seperti diketahui, untuk naik kelas ke BUKU III, perbankan harus memiliki modal inti sebesar minimal Rp5 triliun. Artinya, Sinarmas masih kekurangan modal inti sebesar Rp1 triliun.
Sinarmas Bidik Kredit Sektor UMKM
Freenyan Liwang mengatakan, hingga Juni lalu kredit pada sektor UMKM berhasil menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yaitu mencapai 10 persen. Hal ini juga disebabkan oleh berbagai kebijakan kemudahan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Naiknya itu sekitar 10 persen," jelasnya.
Untuk itu, sektor UMKM nantinya diharapkan akan dapat berkontribusi besar untuk meningkatkan pertumbuhan kredit Bank Sinarmas. Berbagai program pun akan diterapkan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit ini. Di antaranya adalah memperkuat akses keuangan atau inklusi keuangan pada berbagai daerah terpencil.
"Kita targetkan 8 persen pertumbuhan dan UMKM dapat berkontribusi optimal," tutupnya.
(Raisa Adila)