Jeff Bezos sejak kecil memang tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru, bahkan dia mengubah garasi orangtuanya menjadi laboratorium dan alat-alat listrik. Dia baru menemukan kecintaan pada komputer setelah pindah ke Miami. Selama menimba ilmu di sekolah tinggi, dia juga memulai bisnis pertamanya, Dream Institute, sebuah kamp musim panas untuk siswa kelas empat, lima, dan enam.
Bezos lulus dari Princeton University dengan predikat cum laude pada 1986 dengan gelar ilmu komputer dan teknik listrik. Setelah lulus, dia mulai mencoba bekerja di beberapa perusahaan di Wall Street, termasuk Fitel, Bankers Trust, dan perusahaan investasi D E Shaw. Di sana, dia bertemu dengan calon istrinya, Mackenzie, dan menjadi wakil presiden perusahaan termuda pada 1990.
Lahirnya Amazon
Meski sudah terbilang sukses, Bezos tampaknya memiliki jalannya sendiri. Dia membuat sebuah langkah berisiko dan terjun ke dunia e-commerce, yang kala itu terbilang baru. Empat tahun kemudian, dia memilih berhenti dari pekerjaannya untuk membuka Amazon.com, toko buku virtual, sesaat setelah pindah ke Seattle.
Layaknya toko belanja online, pada awalnya, Bezos menyulap rumahnya sebagai kantor dan membuat mini office di garasinya bersama dengan beberapa karyawan, dia mulai mengembangkan perangkat lunak. Merasa rumahnya sudah tidak memadai, dia pun memperluas operasinya ke sebuah rumah dengan dua kamar tidur, dilengkapi dengan tiga Sun Microstations, dan akhirnya mengembangkan sebuah situs.