Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jokowi Mau Anggaran Subsidi Kurangi Angka Kemiskinan

Hendra Kusuma , Jurnalis-Rabu, 21 September 2016 |17:14 WIB
Jokowi Mau Anggaran Subsidi Kurangi Angka Kemiskinan
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, anggaran subsidi yang telah dialokasikan pemerintah pada APBN mampu secara efektif menekan angka kemiskinan di Indonesia.

Jokowi menyebutkan, anggaran belanja subsidi dalam APBNP 2016 mencapai Rp177,8 triliun atau kurang lebih 13,6 persen dari total belanja pemerintah pusat. Di mana, dari total anggaran subsidi Rp94,4 triliun adalah untuk subsidi energi atau 53 persen dan sisanya Rp83,4 triliun atau 47 persen adalah untuk subsidi non energi.

Selain itu, kata Jokowi, pemerintah juga mengalokasikan belanja bantuan sosial pada APBNP 2016 sebesar Rp59 triliun dan Rp47 triliun untuk dana desa. "Kita harus memastikan bahwa belanja belanja subsidi dan bantuan bantuan sosial yang sudah dialokasikan dalam APBN bisa semakin efektif mengurangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

"Dan agar belanja subsidi dan bantuan bantuan sosial tersebut betul-betul tepat sasaran, perlu dilakukan perbaikan menyeluruh terkait dengan perencanaan terkait dengan pembiayaan sampai dengan sistem penyalurannya," sambungnya.

Jokowi menyebutkan, pada 2015 pemerintah telah mengambil keputusan untuk mengalihkan subsidi BBM ke belanja subsidi yang lebih tepat sasaran. Pada 2016, alokasi subsidi bunga kredit program mengalami peningkatan dari Rp1,9 triliun di 2015 menjadi Rp15,8 triliun.

"Subsidi ini berupa subsidi bunga untuk kredit usaha rakyat dan bunga kredit untuk Perumahan masyarakat berpenghasilan rendah," tambahnya.

Menurut Jokowi, reformasi alokasi subsidi yang telah dilakukan guna mendukung kelompok masyarakat yang lebih membutuhkan. "Agar lebih efektif lagi saya minta agar antara subsidi, bansos, dana desa dan belanja K/L dan dana transfer ke daerah dapat direncanakan lebih terpadu, lebih terintegrasi, tidak tersebar dan juga tidak tumpang tindih," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement