HONG KONG - Harga perumahan di Hong Kong pada 2017 diperkirakan mengalami tekanan. Hal tersebut terjadi setelah pemerintah menaikkan stamp duty atau bea materai terhadap pembeli properti pertama kali.
Seperti dilansir dari Property Report, Jumat (25/11/2016), kenaikan bea materai yang ditetapkan pemerintah negara setempat pada 5 November lalu merupakan kenaikan yang kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir.
Hal tersebut diharapkan dapat membuat harga perumahan selama dua belas bulan ke depan tertekan hingga 5% sampai 10%.
Namun menurut Regional Head of Property Research CLSA Nicole Wong, tampaknya penurunan harga terjadi sangat kecil dan berlangsung tidak lama.
"Sebagian besar pembeli dikenakan bea materai ganda," kata Wong.
Menurut laporan Colliers International, volume transaksi bulanan diharapkan turun dari total transaksi sebanyak 8.560 pada Oktober, berkurang 4.000 dengan total transaksi pasar sekunder antara 1.500 sampai 1.800.
Pekan lalu, empat transaksi untuk tujuh apartemen dengan nilai HKD55,4 juta atau setara dengan Rp97 miliar (kurs Rp1.751) dibatalkan karena terjadinya kenaikan stamp duty.
(Rizkie Fauzian)