JAKARTA - Nilai tukar mata uang euro terhadap pada dolar Amerika Serikat (AS) anjlok ke level terendah dalam 20 bulan terakhir. Penyebabnya, tidak lain karena PM Italia Matteo Renzi mengundurkan diri, setelah dia mengalami kekalahan dalam referendum atas reformasi konstitusi.
Prospek ketidakstabilan ekonomi Zona Euro, yang merupakan zona ekonomi terbesar ketiga di dunia ini melihat euro turun sekitar 1% terhadap dolar AS menjadi sekitar USD1,05 per euro dalam perdagangan Asia. Saham berjangka AS dan bursa-bursa saham utama di Asia pun turut anjlok.
Dengan demikian, hal ini pun memicu keresahan di kalangan investor. Adapun hal yang paling mendesak adalah potensial terjadinya krisis perbankan dan risiko menular di seluruh negara-negara yang ada di Eropa.
Pengamat Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa, menilai mundurnya PM Italia ini menjadi awal keretakan Rumah Tangga di zona Uni Eropa.
"Italia ini nampaknya awal dari keruntuhan Uni Eropa. Banyak yang melihat langkah Italia ini berujung seperti pada kasus Brexit (British Exit)," katanya kepada Okezone.