Arcandra Tahar: Masalah Energi Tak Selalu soal Uang
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku masih banyak masalah sektor energi yang perlu dibenahi. Di antara permasalahan tersebut tidak satu pun masalah yang menyinggung soal teknologi.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mencontohkan, masalah di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM adalah persoalan administrasi Independent Power Producer (IPP).
"Gimana kita kelola? gimana hubungan dengan PLN ? kita masih bicara tentang Power Purchase Agreement, mau seperti apa? bisa ditransfer apa tidak?. Kalau dilihat apa yang terjadi sekarang, kita perlu bicara tentang teknologi apa yang cocok agar listrik kita lebih baik. Kita sekarang masih bicara soal administrasi (uang)," tuturnya dalam acara Indonesiaisme Summit, di Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).
Arcandra melanjutkan, permasalahan administrasi juga terjadi di sektor Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba). Selama ini masalah yang diributkan adalah Undang-Undang Minerba, bagaimana sektor hilir dan bagaimana kelanjutan operasi sektor pertambangannya.
"Pada intinya kita belum pernah bicara tentang teknologi apa yang cocok jadi sumber daya mineral kita bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa," ujarnya.
Kemudian di Ditjen EBTKE, permasalahnya adalah berapa feed in tarif supaya bisa bersaing secara sehat. Lagi-lagi permasalahan energi ini bicara masalah administrasi. Sektor Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) juga permasalahan yang menonjol adalah soal berapa cost recovery, apakah K3S benar ajukan jumlahnya.
"Dari semua sektor ini tidak ada soal teknologi apa yang cocok . Pernahkah kita lihat mana teknologi yang mana bermanfaat untuk energi kita,"ujarnya.
(Rani Hardjanti)
