JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Holtikultura memastikan tidak ada penyebaran benih cabai yang ditanam warga negara China dengan beredarnya tanaman di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pernyataan tersebut menegaskan kejadian tertangkapnya empat warga negara China oleh Direktorat Jenderal Imigrasi setelah kedapatan melakukan penanaman komoditas cabai menggunakan benih berbakteri jenis erwinia chrysanthemi.
"Sudah dimusnahkan oleh Badan Karantina. Karena masih di tingkat mereka (tempat kejadian) tidak ada yang tanam di tempat lain," tegas Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Holtikulturan Yanuardi kepada Okezone di Jakarta.
Yanuardi menambahkan, pemusnahan tersebut dilakukan dengan cara dibakar. Saat ini lokasi atau areal penanaman seluas empat hektar (ha) di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih dalam tahap pemeriksaan.
"Kalau benih cabai sudah dibakar semua. Lokasi di isolasi sambil menunggu hasil pemeriksaan lab (laboratorium), untuk memastikan tidak ada bakteri yang tertinggal," tandasnya.
Sekadar informasi, di tengah gejolak harga, komoditas cabai semakin pedas rasanya setelah beredar tanaman benih cabai asal China yang mengandung bakteri erwinia chrysanthemi. Bakteri erwinia chrysanthemi merupakan jenis bakteri yang dikenal sebagai organisme pengganggu tanaman karantina (OPTK) golongan A1, yaitu OPT yang belum terdapat di dalam negeri.
(Rani Hardjanti)