Pemenang Konsorsium PLTGU Jawa 1 Wajib Pasok LNG
JAKARTA – Kelangsungan pasokan gas alam cair (LNG) bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 harus diserahkan langsung pada pihak konsorsium pemenang tender, dalam hal ini Konsorsium Pertamina, Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation.
“Pertamina sebagai perusahaan nasional yang juga BUMN memiliki kapasitas kompetensi yang sudah diakui dan berpengalaman di bisnis gas dan LNG. Selain itu, kerja sama Pertamina dan PLN juga sudah berlangsung lama. Maka, sebaiknya masalah pasokan bahan bakar, dalam hal ini LNG, diserahkan sepenuhnya pada Pertamina, yang juga merupakan penawar harga terendah dalam tender,” kata praktisi bidang perencanaan energi Ali Ahmudi di Jakarta kemarin.
Untuk PLTGU berkapasitas besar yang memiliki nilai strategis seperti PLTGU Jawa 1, tegas dia, tanpa ada kepastian pasokan bahan bakar, bank sebagai penyandang dana akan mempertanyakan dua hal, yakni bagaimana kelangsungan operasi dan harga pada masa depan.
“Jelas saja proyek ini menjadi tidak bankable jika tidak ada kepastian pasokan bahan bakar,” katanya. Hal senada dikemukakan anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto. Menurut dia, sejak awal PLN sudah menyatakan bahwa Pertamina merupakan pemenang.
“Sebelum menetapkan pemenang, tentunya sudah melalui berbagai evaluasi, termasuk masalah pasokan suplai bahan bakar dalam hal ini LNG. Sangat aneh jika tiba-tiba pasokan LNG menjadi permasalahan,” katanya. Menurut Dito, sebenarnya masalah pasokan LNG bisa diselesaikan jika PLN menyerahkannya pada Pertamina yang memang sudah sangat berpengalaman di bisnis ini.
“Menurut saya, mudah saja bagi Pertamina untuk mendapatkan pasokan gas. Seharusnya ini tidak menjadi masalah,” katanya. Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan menilai tender PLTGU Jawa 1 yang berkapasitas 2 X 800 mw ini bisa menjadi acuan bagi tender proyek PLN berikutnya. Proses tender menurutnya berjalan baik dan berhasil memberikan harga yang termurah.
(Raisa Adila)
