Sementara itu, Executive Director & CEO IPMI International Business School Jimmy Gani mengatakan pendampingan di desa tertinggal difokuskan pada perbaikan standar mutu pelayanan sosial dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
"Program Satu Desa Satu Usaha dibangun atas enam hipotesis yakni tersedianya bahan baku sumber daya alam di desa sebagai bahan baku dan produk, tersedianya SDM desa untuk menjalankan aktivitas ekonomi, desa kekurangan sumber daya manajerial yang bagus, desa tidak memiliki sumber daya strategis, desa tidak memiliki jaringan pemasaran, dan desa tidak memiliki modal serta SDM untuk mengelolanya," paparnya.
Sebelumnya, Mendes Eko Putro Sandjojo berjanji BUMDes yang dibinanya akan tetap melibatkan koperasi bahkan membentuk koperasi jika diperlukan.
Hal itu disampaikan Mendes sekaligus menyatakan dukungannya terhadap koperasi yang sudah ada (existing) di pedesaan, bahkan pihaknya siap mendorong BUMDes untuk mendirikan koperasi jika di desa tersebut belum terbentuk koperasi.
"Nantinya sinergi antara BUMDes dengan koperasi akan terus berjalan, misalnya suatu desa yang sudah maju dengan sejumlah unit usaha, maka perlu disinergikan dengan koperasi yang sudah ada. Kalau belum ada koperasi, kita akan bentuk koperasi," ujarnya.
(Fakhri Rezy)