Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Bambang Heran Kenapa Tol Becakayu 20 Tahun Dijauhi Investor

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Jum'at, 17 Februari 2017 |17:04 WIB
Menteri Bambang Heran Kenapa Tol Becakayu 20 Tahun Dijauhi Investor
Ilustrasi jalan tol. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang membangun banyak proyek infrastruktur, salah satunya proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Jalan tol ini, sudah mendek pengerjaannya setelah bertahun-tahun lamanya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro heran kenapa proyek jalan tol layang yang memiliki panjang 21,5 km tersebut tidak selesai-selesai pengerjaannya. Padahal, akses tol Becakayu berpotensi memberikan keuntungan yang besar.

"Sudah mangkrak 20 tahun itu Tol Becakayu. Nah ini jalan tol yang entah kenapa bisa mangkrak. Kalau kita ambil logika teori ini enggak masuk akal. Karena tol ini menghubungkan dari sub Jakarta yang paling padat, Bekasi langsung ke tengah kota. Proyek ini pasti untung, returnya pasti tinggi," ungkapnya di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Menurutnya, alasan mandeknya pengerjaan proyek Tol Becakayu karena tidak ada kontraktor yang berani mengerjakannya. Sebab, proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia hanya bergantung dari dana APBN.

"Itu menjadi salah satu contoh bahwa ada pihak yang berani mulai menjalankannya. Oleh karena itu kita harapkan skema PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah) bisa memecah hal itu. Dari proyek yang tadinya mangkrak karena isu financing kita kasih," jelasnya.

Kementerian Bappenas hari ini juga telah meluncurkan skema pembiayaan proyek infrastruktur baru yakni PINA. Pada skema PINA ini Pemerintah tidak akan menggunakan dana APBN lagi dalam pembiayaannya, melainkan investasi dari perusahaan lain.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement