JAKARTA - Tingginya geliat investor China menyasar pasar properti negara lain sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Meski beberapa tahun ini perekonomian China terpengaruh ketidakpastian global, minat mereka berinvestasi di sektor ini tetap tumbuh.
Ketimbang meningkatkan investasi di negara sekitarnya seperti Hong Kong dan Singapura, China melihat potensi pasar properti yang positif di Inggris. Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa telah menyebabkan nilai tukar mata uang Inggris atau poundsterling mengalami pelemahan.
Dengan turunnya mata uang Inggris menjadi peluang bagi China dalam menginvestasikan dananya di sektor properti Inggris. Pasalnya, dengan rendahnya mata uang Inggris membuat investasi di negara tersebut menjadi lebih murah bagi investor luar negeri.
Baca selengkapnya: Investor China Kian Bersemangat Tanamkan Aset Properti di Luar Negeri
(Raisa Adila)