JAKARTA - Situasi industri fashion tidaklah segonjang-ganjing minyak atau media massa. Namun, saat ini, interaksi jual beli di toko pakaian menurun seiring dengan maraknya pusat perbelanjaan online.
Di tengah hambatan penetrasi, perusahaan busana ternama Hennes and Mauritz (H&M) mencoba menghadapinya dengan ide-ide berlian. Akhir-akhir ini H&M baru saja mengumumkan peluncuran brand terbaru mereka Arket, meski kondisi pasar di Amerika Serikat (AS) dan Eropa Tengah menurun.
Arket akan diluncurkan pada kuartal III-2017. Toko pertama akan dibuka di London, lalu Brussels, Kopenhagen, dan Muenchen. Adapun, toko online akan dibuka di 18 pasar Eropa. Menurut H&M, Arket akan menyediakan busana bagi kaum pria, perempuan, dan anak-anak, juga produk rumah tangga.
. “Untuk mampu beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi di dunia, kami perlu bergerak dan bekerja lebih cepat dan fleksibel,” ujar CEO H&M Karl-Johan Persson pada Maret ini dikutip AFP.
Persson sadar perusahaannya juga terombang-ambing akibat ketidakpastian pasar. Dalam laporan keuangannya, H&M mengalami penurunan keuntungan sekitar 3,4% selama kuartal I. Penyebabnya diduga akibat kombinasi antara melambatnya penjualan produk dan diskon tahunan.
Atas kondisi itu, H&M dilaporkan hanya meraup keuntungan bersih sekitar 2,45 miliar kronor Swedia (Rp3,6 triliun), sedangkan turnover-nya mencapai 8% atau sekitar 46,98 miliar kronor Swedia. Di pasar lokal, H&M mampu tetap berjaya, mereka mengalami peningkatan penjualan sekitar 4%, meski tidak mencapai target yang dipasang sebesar 10-15%.