JAKARTA - Hari Ini, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend, bersama-sama dengan sejumlah tokoh penting di Indonesia meresmikan peluncuran EU-Indonesia Blue Book 2017. Blue book ini merupakan laporan tahunan kerjasama pembangunan antara Uni Eropa dan Indonesia.
Laporan tersebut menyajikan cerita sukses dari bantuan pembangunan yang diberikan oleh Uni Eropa serta para negara anggota Uni Eropa untuk Indonesia.
Berdasarkan catatan Uni Eropa, pada 2016, Uni Eropa dan para negara anggota Uni Eropa adalah pemberi dana bantuan pembangunan terbesar di dunia, dengan nilai angka bantuan yang tertinggi hingga hari ini. Bantuan senilai 75,5 miliar euro selama 2016 tersebut menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk mendukung pembangunan, khususnya tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals).
Uni Eropa juga bekerja sama dengan Indonesia secara aktif mempromosikan pembangunan di berbagai area melalui program bantuannya.
“Kerjasama pembangunan merupakan sebuah penegasan dari komitmen kuat Uni Eropa daIam menghadapi dua dari tantangan terbesar dunia. Menghapus kemiskinan dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, kami telah menyasar bidang hak asasi manusia, tata pemerintahan yang baik, pendidikan, kehutanan dan penggunaan Iahan, serta perubahan iklim. Uni Eropa juga telah mendukung perdagangan, pembangunan ekonomi, dan pelayanan kesehatan,” ucap Vincent Guérend dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Tema utama dari EU Indonesia Blue Book 2017 adalah kesetaraan gender. Hal ini melambangkan dukungan Uni Eropa untuk pemberdayaan perempuan, baik secara ekonomi dan politik, serta perjuangan melawan kekerasan dan penerapan kebijakan berorientasi gender. Hal ini sesuai dengan program pembangunan berkelanjutan, yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.
Sejalan dengan tujuan tersebut. peluncuran Blue Book tahun ini juga diiringi sebuah diskusi panel dengan tema 'Breaking the Barriers: Together for Women Economic Empowerment'.
“Kesetaraan antara perempuan dan laki-Iaki merupakan saiah satu nilai mendasar Uni Eropa. Uni Eropa dan Indonesia bersama-sama yakin bahwa kesetaraan gender seharusnya ada di hati masyarakat kita dan bahwa pemberdayaan perempuan akan meningkatkan atau mendorong keadilan sosial, pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, dan perdamaian," tekan Duta Besar Vincent Guérend.
Kesetaraan gender membuat perempuan mampu berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memajukan masyarakat di sekitar mereka. Hal ini bukan hanya sekadar masalah keadilan sosial dan perdamaian, tetapi juga tentang ekonomi cerdas (smart economics). Pasalnya, partisipasi perempuan dalam ekonomi sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, Uni Eropa berkomitmen sepenuhnya mendukung lndonesia dalam membangun sebuah lingkungan yang memadai guna memenuhi hak perempuan dan anak perempuan serta mencapai peningkatan yang nyala dalam hal kesetaraan gender.
Merujuk pada European Union Gender Action Plan 2016-2020, tiga pilar utama Uni Eropa dalam mempromosikan kesetaraan gender adalah menjamin integritas fisik dan psikologis perempuan dan anak-anak perempuan, memajukan hak-hak sosial dan ekonomi, pemberdayaan perempuan dan anak-anak perempuan, serta memperkuat partisipasi perempuan dan anak-anak perempuan di berbagai bidang kehidupan.
Uni Eropa dan para negara anggota Uni Eropa mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui program peningkatan kesadaran, diseminasi informasi, penguatan kapasitas, advokasi kebijakan, dan dialog. Program-program yang didukung oleh Uni Eropa berkisar mulai dari peningkatan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan lokal, termasuk pengembangan anggaran yang sensitif gender, hingga penguatan kapasitas perempuan muda di perdesaan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bertani dan menabung secara berkelanjutan.
(Fakhri Rezy)