Gereja Sion atau yang dikenal dengan Gereja Portugis, sesuai namanya gereja ini memang dibangun oleh pemerintah Portugis, bangunan ini diresmikan tahun 1695 dan saat ini menjadi gedung tertua di Jakarta yang masih dipakai untuk tujuan semua seperti saat awal didirikan.
Gereja ini dibangun di atas lahan seluas 6.725 meter persegi, dengan desain arsitektur yang dibuat dengan bentuk persegi empat yang memiliki luas 24 x 32 meter persegi. Bagian belakang gereja juga dibangun bangunan tambahan berukuran 6 x 18 meter persegi. Menariknya, furnitur yang digunakan oleh gereja ini masih mempertahankan keasliannya, contohnya seperti digunakannya mimbar bergaya barok, mimbar tersebut sudah ada sejak bangunan ini pertama kali dibangun.
3. Gereja Immanuel
Gereja Immanuel berada di Jalan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat. Gereja ini dibangun tahun 1834 dan merupakan hasil rancangan arsitek J.H. Horst. Gereja ini di desain dengan gaya klasisisme hal ini bisa dilihat dari cora bundar di atas fondasi gereja. Bangunan ini dibangun dengan sangat cermat, sehingga membuat cahaya matahari yang masuk bisa menerangi seluruh ruangan, tanpa harus menggunakan lampu penerang.
4. Gereja Tugu
Gereja Tugu merupakan tempat ibadah peninggalan Portugis, Gereja ini dibangun tahun 1676, jika dilihat dari luar gereja ini terlihat sederhana, namun menariknya, gereja ini masih mempertahankan desain interior bangunan lamanya, hal ini terlihat dari digunakannya beberapa barang asli seperti bangku jamaat, mimbar tua dan lonceng yang dibuat tahun 1880.