Dipaparkannya, bagi mereka yang banyak mengonsumsi daging dan hati ayam yang mengandung antibiotik tubuhnya akan mengalami resisten terhadap reaksi antibiotik. Karena itu, obat antibiotik dikonsumsi orang yang banyak makan hati ayam mengandung antibiotik tidak akan menimbulkan efek apa pun. Hari juga mengungkapkan, penggunaan antibiotik saat ini perlu dibatasi.
Karena tidak semua penyakit infeksi perlu diberikan antibiotik, terutama yang disebabkan virus. Sayangnya, sekira 40% pelayanan kesehatan terkadang tidak tepat dalam pemberian antibiotik. “Ada ditemukan 30% hingga 80% penggunaan antibiotik di berbagai rumah sakit di Indonesia tidak didasarkan pada indikasi penggunaan,” katanya.
Communications Manager PT Pfizer Indonesia Ninesiana Saragih menyebutkan, pihaknya ikut peduli dan mendukung kampanye pengendalian penggunaan antibiotik untuk mencegah munculnya resistensi antimikroba tersebut. Hal itu demi masyarakat Indonesia yang lebih sehat. “Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi lebih teredukasi tentang penggunaan antibiotik untuk mencegah munculnya resistensi tersebut serta tidak membeli obat antibiotik tanpa resep dan anjuran dokter,” katanya.
Seorang peternak ayam broiler asal Langkat, Ewin, 33, membenarkan pemberian antibiotik selalu dilakukannya untuk meningkatkan daya tahan ayam. Kata dia, dengan antibiotik, bobot ayam yang dikembangkannya juga lebih cepat naik karena lebih sehat.
(Rizkie Fauzian)