JAKARTA - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasca-meluncur di BEI, Totalindo Eka Persada menargetkan Rp3 triliun untuk proyek-proyek baru.
Direktur Utama Totalindo Eka Persada Tbk Donald Sihombing mengatakan, hingga pertengahan Juni, dari Rp3 triliun yang ditargetkan, sebesar Rp1,5 triliun sudah didapatkan. Sedangkan secara verbal, TPOS telah mendapatkan dana Rp500 miliar dari pihak swasta.
"Kita targetkan Rp3 triliun untuk proyek baru, udah dapat Rp1,5 triliun tapi secara verbal sudah dapat lagi hampir Rp500 miliar dari Sedayu City. Jadi totalnya sejak awal tahun hingga Juni sudah Rp3 triliun," ujarnya di BEI, Jakarta, Jumat (16/6/2017)
Berbeda dengan semester awal, pada semester dua nanti, PT Totalindo Eka Persada akan didapat dari proyek pemerintah. Di mana proyek yang menjadi incaran adalah proyek-proyek harapan pemerintah seperti rusunami ataupun rusunawa.
"Ya, kita dapat dari swasta di semester II. Nanti kan bulan 8 sampai 9 pemerintah kita ikut karena kita mau fokus juga ke proyek pemerintah. Fokus ke rumah susun, high rise," jelas Donald.
"Kalau proyek yang sedang on going ini nilainya Rp1,5 triliun, itu Marriot Ubud, Green Sedayu, Rusun Pemrov itu Rusun Nagrak dan Penggilingan. dan ke depan dalam waktu dekat mau signing proyek baru Sedayu City kemudian beberapa proyek lagi," imbuhnya.
Sebagai informasi, selain mengincar proyek menengah, PT Totalindo juga mengincar proyek-proyek bintang lima seperti prestise. Jadi nantinya, PT Totalindo akan main di tiga segmen, yakni high end, middle end, low end.
Untuk segmen high end itu, proyek seperti di Sudirman, Thamrin, hotel bintang lima, dan office bintang lima. Lalu, apartemen kelas menengah dan rusunami swasta serta rusunawa pemerintah.
(Dani Jumadil Akhir)