BANDAR LAMPUNG – Di tengah populasi penduduk yang terus bertambah, Indonesia dihadapkan pada ancaman serius berupa bencana kependudukan. Generasi muda yang diharapkan membangun bangsa bisa jadi malah akan menjadi beban bagi negara.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan, ancaman bencana kependudukan merupakan dampak dari bonus demografi yang diprediksi akan dialami Indonesia dalam rentang waktu 2020- 2035. Saat itu asumsi jumlah usia produktif berkisar 70% bila dibandingkan dengan kelompok usia lain.
Jika ini tidak diantisipasi dari sekarang, para generasi penerus pembangunan bangsa ini dikhawatirkan malah menjadi beban negara karena tidak memiliki kemampuan akibat kualitasnya yang rendah dan tak memiliki daya saing di bidang apa pun.
“Jadi harus hati-hati dan bijaksana menyikapi bonus demografi. Jika tidak dipersiapkan dari sekarang bisa menjadi bencana,” ujar Chandra saat membuka Gelar Dagang dan Kuliner Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV/2017 di Bandar Lampung, kemarin.
Surya melanjutkan, Indonesia dihadapkan pada tantangan kependudukan yang berat. Dari keluargalah langkah awal dilakukan untuk membangun karakter bangsa. Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, Harganas menjadi wadah untuk mengingatkan kembali pentingnya keluarga.
Menurutnya, pembangunan saat ini tidak hanya diarahkan pada pembangunan fisik semata, melainkan juga pembangunan SDM yang unggul. “Dan itu dimulai dari keluarga, bagaimana ibu dan bapak mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berpikiran positif demi masa depan yang lebih baik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)