Subsidi senilai Rp21 miliar tersebut akan disesuaikan dengan penambahan trayek ke depannya.
"Kalau ini berhasil, kami tambah tahun depan, kami tidak bisa memberikan dana besar ternyata tidak efisien," kata Maryati.
Sedangkan operatornya, Maryati akan melakukan lelang kepada maskapai-maskapai swasta.
"Penunjukan langsung kan harus BUMN, nanti jenis pesawatnya disesuaikan, seperti propeller atau baling-baling atau ATR, helikopter juga bisa kalau bisa mengangkut hingga 1,2 ton kargo," jelas Maryati.
(Fakhri Rezy)