Kondisi tersebut masih jauh dari capaian Indonesia yang produktivitasnya hanya mencapai 0,6 ton per hektare.
"Kami sudah diskusi dengan Vietnam. Dalam waktu dekat, akan ada delegasi Indonesia untuk melihat produktivitas di sana. Ingat dahulu karet kita ajari mereka, sekarang gantian. Sebanyak 1 ton saja dahulu kita kejar," katanya.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang secara terpisah mengaku belum bisa menyebut jumlah luasan lahan replanting kopi dalam program tersebut.
Namun, dia mengatakan bahwa program tersebut menjadi prioritas lantaran saat ini hampir semua komoditas perkebunan sangat diminati pasar, baik luar maupun dalam negeri.
Bambang mengatakan bahwa produksi kopi yang mayoritas digarap perkebunan rakyat memang masih rendah, yakni hanya sekitar 700.000 ton per tahun "Ini sangat mungkin ditingkatkan. Sampai 2 ton per hektare juga bisa," pungkasnya.
(Widi Agustian)