JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman ingin meningkatkan produksi kopi jenis arabika agar bisa setara jumlahnya dengan kopi jenis robusta melalui peremajaan (replanting).
Seusai melantik dua pejabat eselon satu, Amran mengatakan bahwa pemerintah ingin menaikkan peringkat Indonesia sebagai produsen kopi terbesar dunia.
"Kopi itu yang nomor satu dunia Brasil, berikutnya Vietnam, Kolombia, dan Indonesia. Ke depan kita akan ubah, produksi kita kejar hingga 1.000.000 ton per hektare agar bertengger di posisi dua dunia," katanya, Selasa (18/7/2017).
Amran menjelaskan alasan untuk mendorong produksi kopi arabika adalah karena harganya yang dua kali lipat lebih tinggi daripada kopi robusta. Namun, hampir 90% produksi kopi Indonesia adalah robusta.
"Kami akan upayakan (robusta) 50% turun populasinya. Di sisi lain, kami tingkatkan populasi arabika sehingga produksinya seimbang," tuturnya.
Pemerintah, lanjut Amran, akan menggandeng Kementerian Pertanian Vietnam untuk mempelajari produktivitas kopi lantaran negara itu dapat memproduksi hingga 2,5 ton hingga 3 ton kopi per hektare.