JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pernjanjian kerjasama dengan PT Pertamina (Persero) tentang sinergi pengelolaan dan pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia. Melalui kesepakatan ini diharapkan keterjaminan energi utamanya Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa terus ada untuk nelayan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, penandatangan perjanjian kerjasama antara KKP dan Pertamina merupakan salah satu step dalam pelaksanan realisasi daripada pengembangan industri perekonomian perikanan Indonesia.
Baca juga: Lestarikan Mutiara, Menteri Susi Lepas 15.000 Kerang di Lombok Timur
Menurut Susi, sekarang ini dalam pembangunan perekonomian perikanan Indonesia sudah selayaknya membangun dari daerah terluar dengan head to head. Seperti timur Indonesia langsung hub gate away luar, kemudian selatan Papua hasil ikannya bisa ekspor ke Bribane, Darwin, dan lainnya.
Saat ini, lanjut Susi, ongkos nelayan untuk mendapatkan hingga menjual ikan-ikan sudah sangat besar. Bayangkan saja, Ikan dari Morotai itu dibawa ke Bitung dengan waktu 8 jam menggunakan kapal. Kemudian dari Bitung diproses dibawa lagi ke Makassar. Jadi ini terus berputar-putar.
"Jadi jika putar-putar enggak karuan itu, ongkos besar, nelayan tersisa sedikit. Jadi membangun pulau terluar itu kendalanya pada energi yaitu listrik dan BBM," tuturnya, di kantornya, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Untuk BBM, kata Susi, keluhan nelayan sampai saat ini adalah tidak tersedianya solar di daerahnya. Oleh karena itu, lewat kerjasama ini diharapkan Pertamina dapat menyediakan solar untuk nelayan yang membutuhkan.
"Sinergi pasti berdampak pada semuanya ini. Jadi subsidi buang, solar di mana-mana, karena ikan banyak, nelayan bisa membeli BBM non subsidi. Yang penting BBM ada," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, Pertamina siap memberikan dukungan dalam program KKP, di mana Indonesia memiliki 17.000 pulau dengan garis pantai 8.100 kilometer dengan wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan.
Baca juga: Buka Identitas Kapal Nakal, Menteri Susi Bakal Buat Petisi!
"Tentunya kami merasa berbahagia bisa ikut ambil bagian dalam program KKP,yang pada akhirnya nelayan diuntungkan dengan program ini. Kita harap ini bukan seremonial tapi ada tindak lanjutnya," tandasnya.
(Rizkie Fauzian)