Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bermodal Kawasan Ekonomi Khusus, Pemerintah Kejar Investasi Rp726 Triliun hingga 2030

Dedy Afrianto , Jurnalis-Selasa, 01 Agustus 2017 |11:58 WIB
Bermodal Kawasan Ekonomi Khusus, Pemerintah Kejar Investasi Rp726 Triliun hingga 2030
Darmin Nasution (Foto: Dedy Afrianto/Okezone)
A
A
A

Pemerintah pun akan menyederhanakan izin investasi pada berbagai KEK. Diharapkan, investor akan semakin tertarik untuk dapat berinvestasi di Indonesia.

Darmin pun berharap agar pembangunan KEK dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan begitu, pemerataan ekonomi nantinya juga dapat terjadi sesuai tujuan pembangunan KEK ini. Untuk itu, pembangunan KEK terus dipercepat oleh pemerintah.

"Yang akan selesai sampai akhir tahun ada Bintan, ada Karimun kemudian ada Lhokseumawe . Mudah-mudahan Merauke, tapi dia bisa meleset ke awal tahun depan," ujarnya.

Pembangunan KEK ini juga membuktikan bahwa dominasi BUMN tidak begitu besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurut Darmin, swasta hingga saat ini telah memiliki peran besar dalam membangun infrastruktur. Namun, BUMN tetap membangun proyek dengan Internal Rate of Return (IRR) yang masih rendah.

"Ada keluhan bahwa pemerintah dianggap agak terlalu menangkan BUMN sama sekali tidak benar. Kalau dilihat swasta dengan BUMN, PPP (Public Private Partnership) itu yang terbesar adalah swasta. Memang harus kita akui beda kalau yang menangkan swasta atau BUMN. Kalau BUMN harus kita selesaikan feasibility study agar IRR ketahuan. Swasta enggak akan mau kalau IRR hanya 9-10%. Kalau BUMN memang pemerintah menugaskan dia, baru disusun feasibility study," ujarnya.

Seperti diketahui, tiga agenda utama KEK adalah percepatan pembangunan (terutama di luar Jawa), pengurangan kesenjangan (intra dan inter wilayah), dan daya saing ekonomi melalui nilai tambah dan rantai nilai atas bahan mentah/sumber daya alam nasional).

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement