JAKARTA - Daya beli masyarakat tercatat mengalami pelemahan. Anomali ini cukup menarik, sebab ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5% pada saat sektor konsumsi mengalami penurunan. Padahal, konsumsi adalah penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira pelemahan daya beli ini disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah harga komoditas yang hingga saat ini belum mengalami perbaikan.
"Ini juga akibat penurunan harga komoditas, terutama kalau kita kan banyak yang ekspornya di batu bara kemudian di minyak kelapa sawit kita banyak. Ini otomatis petani kelapa sawit dan petani perkebunan sejak 2014 memang mengalami penurunan dari segi pendapatan. Secara nasional kondisinya seperti itu, turun daya belinya," kata Bhima kepada Okezone.
Pelemahan daya beli ini juga turut disebabkan oleh reindutrialisasi yang terjadi di Indonesia. Hal ini pun berdampak pada rendahnya serapan tenaga kerja di Indonesia.
Menurut Bhima keadaan ini akan terus bertahan hingga akhir 2017. Namun, daya beli masyarakat diprediksi akan mulai membaik pada awal 2018.