MALUKU - Sinergi perusahaan BUMN telah melakukan pembangunan pada daerah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Pembangunan ini dilakukan di Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.
Selain fasilitas pendidikan, fasilitas pada sektor telekomunikasi juga dibangun pada daerah ini. Meskipun belum merata, base transceiver station (BTS) Telkomsel pun telah dibangun untuk menyediakan layanan internet 4G di pulau terdepan Indonesia ini.
Nantinya, BTS ini akan dibangun secara permanen. Kehadiran BTS ini pun diharapkan mampu meratakan akses transportasi pada secara merata di daerah ini. Sebab, pada bagian terdepan yang berbatasan dengan Timor Leste, jaringan yang tersedia justru berasal dari Timor Leste.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, peran BUMN memang dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian daerah perbatasan. Keuntungan pun bukan hal yang menjadi pertimbangan utama bagi Rini untuk melakukan pembangunan hingga ke daerah perbatasan ini.
Baca Juga:
"Kalau kalkulasi keuntungan, pasti tidak ada yang mau bangun BTS," kata Rini di Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Senin (7/8/2017).
Kehadiran BUMN ini diharapkan membangkitkan semangat pihak swasta untuk melakukan pembangunan pada daerah tersebut, khususnya pada sektor telekomunikasi. Dengan begitu, pemerataan pembangunan dapat terjadi pada berbagai daerah di Indonesia.
"Kalau kita bicara swasta pasti hitungan bisnis. Kalau BUMN bisnis juga, tapi jangka panjang," ujarnya.
Program ini, kata Rini, diharapkan dapat memberikan dampak bagi sisi ekonomi. Sebagai kelanjutan program, pembinaan pun akan dilakukan untuk masyarakat.
Baca Juga:
"Kita sinergi terus bersama-sama. Kita melototin daerah perbatasan atau daerah terpencil. BUMN ini bersama-sama, saya terus menekankan bagaimana BUMN bersinergi supaya kita bisa bantu masyarakat kita. Ini kan menjadi lebih mantap untuk membantu," ujarnya.
Seperti diketahui, Rini hari ini telah meresmikan base transceiver station (BTS) Telkomsel di Desa Ustutun, Kecamatan Wetar Barat, Maluku Barat Daya. Daerah ini pun telah memiliki layanan internet 4G pada kawasan di sekitar BTS dengan tinggi 42 meter yang dianggap sebagai harga diri bangsa di daerah perbatasan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)