"Dia jalan-jalan di mal atau di mana saja, difoto sudah cukup, makanya makanan masih oke, restoran oke, dan dia tak beli yang lain. Tapi sepatu masih beli, kalau baju kan dikurangi sama elektronik," paparnya lebih jauh.
Baca Juga:
Terkait, kecenderungan masyarakat yang mengurangi alokasi dana untuk membeli produk elektronik, sejalan dengan lesunya salah satu pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Indonesia, yakni Glodok. Pusat belanja lain yang mayoritas menjual elektronik juga mengalami hal serupa.
"Kita lihat sekarang bahwa kalau orang ketemu temannya tidak menunjukkan handphone-nya yang paling baru, tapi menunjukkan fotonya jalan-jalan ke mana, kemudian di upload ke Facebook dan Twitter. Sehingga dia merasa saya kelas menengah karena saya jalan-jalan dan temannya juga merasa sama," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)