Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengukur Peran Properti terhadap Ekonomi Indonesia, Seberapa Strategis?

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 10 Agustus 2017 |14:35 WIB
Mengukur Peran Properti terhadap Ekonomi Indonesia, Seberapa Strategis?
Foto: Giri Hartomo/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 ini bisa dibilang stagnan karena tidak jauh berbeda dengan pada kuartal sebelumnya. Pada kuartal I dan II ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,01%.

Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan, sedikitnya properti akan berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Karena dirinya menilai industri properti memiliki posisi strategis untuk berperan langsung terhadap ekonomi nasional.

Baca juga: Bisnis Properti Indonesia Mau Tumbuh? Ini Tantangan yang Harus Dihadapi

"Properti itu memilik posisi strategis dan berperan terhadap ekonomi nasional," ujarnya saat ditemui di IPMI International Business School,Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Peran pertamanya adalah backward linkage. Maksudnya adalah properti juga bisa berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia lewat Industri.

Lalu peran properti selanjutan yakni forward linkage. Properti juga bisa mengundang investasi baru yang datang ke Indonesia.

Baca juga: Catat! Potensi Properti Indonesia Sangat Besar, Ini Alasannya

"Forward lingkage ini berarti akan ada masukan investasi baru di properti sehingga bisa berpengaruh terhadap properti," jelasnya.

Selain itu, properti juga bisa menyerap tenaga kerja. Tentunya dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi bisa berpengaruh terhadap daya beli dan perekonomian tentunya.

Baca juga: Pasar Sepi, Developer Beralih Jual Rumah Seharga Rp500 Juta ke Bawah

Lalu properti juga bisa berperan dan berkontribusi untuk meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Karena jumlah pajak untuk properti sangatlah tinggi, dari mulai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Kita (properti) kita bisa membantu berkontribusi meningkatkan pendapatan negara. Development itu kalau enggak ada pajak cuma 500.000 jualannya kalau ada pajak bisa 4 juta. Jadi ini berkontribusi 5% nih ke pajak," kata Soelaeman.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement