Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sambut Nota Keuangan, Wapres JK: APBN Harus Bersambung hingga 5 Tahun!

Reni Lestari , Jurnalis-Selasa, 15 Agustus 2017 |18:28 WIB
Sambut Nota Keuangan, Wapres JK: APBN Harus Bersambung hingga 5 Tahun!
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato kenegaraan dan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 di DPR pada Rabu 16 Agustus 2017.

 Baca juga: Panggil Seluruh Menteri, Jokowi Teropong Pertumbuhan Ekonomi 2018

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, RAPBN 2018 masih berfokus pada pembangunan sumber daya manusia, penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Hal tersebut juga mencerminkan rencana kerja pemerintahan selama lima tahun.

"APBN itu harus bersambung selama lima tahun setidak-tidaknya untuk menyelesaikan rencana lima tahunan jadi tentu masih berkutat pada peningkatan manusia, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur serta mendorong masyarakat untuk berusaha," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Sementara itu, JK optimis penerimaan pajak tahun depan akan naik. Selain karena pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty), penerimaan pajak juga akan ditunjang program pertukaran informasi data nasabah bank atau Automatic Exchange Of Information (AEOI) dari lembaga jasa keuangan (LJK) ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dua kebijakan ini, lanjut JK, saling berkorelasi.

"Kita memang sudah hitung ini tax amnesty harus sudah membuka, lalu ini efeknya. Bahwa kalau kau tidak tax amnesty, nanti akan terbuka juga (hartanya, dengan program AEOI)," lanjut dia.

Selama enam bulan terakhir, banyak pihak mengatakan penerimaan pajak mengalami kelesuan. Namun JK mengatakan, penerimaan pajak tetap naik walaupun masih di bawah target.

Sementara itu, jelang peringatan hari kemerdekaan ke-72 Indonesia, JK berharap pertumbuhan ekonomi bisa seiring dengan pemerataan dan upaya untuk menurunkan ketimpangan.

"Harapan kita sekarang tentu pertumbuhan yang lebih tinggi dan yang lebih adil, sehingga jangan kita kurangi. Negeri aman dan memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin sehingga pertumbuhannya lebih cepat dan adil. Itu pekerjaan rumah selalu," tukas JK.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement