"Kami kasih budget ke Papua itu tidak sedikit, hampir USD10 miliar per tahunnya dengan jumlah penduduk cuma empat juta orang. Kenapa belum maju ya karena inefisiensi, hampir 50% waktu pemimpin-pemimpin di sana justru dihabiskan di luar Papua," kata Luhut.
Baca Juga: Butuh Investasi Ribuan Triliun, Diaspora Indonesia Diminta Berkontribusi
Karena itu, Luhut meminta para diaspora Indonesia ikut terlibat membangun sektor-sektor vital di kedua provinsi tersebut terutama pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
Ia berharap sektor-sektor tersebut dapat dimajukan melalui riset dan teknologi, dimana diaspora Indonesia memiliki keunggulan di bidang tersebut.
"Riset di berbagai negara sudah maju contohnya di China. Di sana pemerintah bekerja sama dgn para ilmuwannya untuk membuat inovasi dan produk-produk bagus. Kita bisa mengambil contoh dari situ," tutur Luhut.