JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan Menteri Pangan dan Pertanian India akan melalukan pembicaraan dengan Indonesia. Kata Enggar, dalam kesempatan itu Indonesia ingin menyatakan keberatan dengan keputusan India.
Sebagaimana diketahui, India menaikkan bea masuk CPO hingga mencapai 100%. Hal itu membuat Indonesia terbebani ketika mengekspor CPO ke negara tersebut.
"Nanti ada Menteri India datang tapi menteri urusan pangan kita akan bicara dan sampaikan keberatan kita dan mereka dalam usaha memproteksi produksi mereka, jadi itu kita harus bicara kita harus lobi," kata Enggar di kantornya, Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Baca Juga:
Waduh, Bea Masuk CPO ke India Naik Jadi 15%
Cuma Turun 1 Perak, Harga CPO Dibanderol Rp7.278/Kg
Indonesia tentunya menyayangkan sikap India yang membebani bea masuk CPO asal Indonesia ke negara tersebut. Oleh karenanya, Indonesia berupaya untuk melobi India agar tidak membebani bea masuk terlalu tinggi.
"(Permintaan dari kita) tolong kembalikanlah (bea masuk seperti semula) dan jangan sebesar itu tarifnya," jelas Mendag.
Maka pada kesempatan pertemuan kedua negara, Enggar memastikan bahwa Indonesia akan mulai bicara kepada India mengenai keberatannya dengan kenaikan bea masuk CPO. "Ya nanti kita mau ajak ngomong," tandasnya.
Gawat! Pangsa Pasar CPO Turun, Mendag: Pertumbuhan Negara Tetangga Lebih Besar
Wow! Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Pakistan Capai USD1,6 Miliar
Sebelumnya, produk minyak kelapa sawit asal Indonesia atau CPO beberapa waktu lalu terkena dampak dari kampanye negatif di Eropa. Kampanye negatif ini disinyalir sebagai salah satu dampak dari ketatnya bisnis kelapa sawit di dunia.
Kampanye negatif ini turut berdampak pada penjualan atau ekspor minyak kelapa sawit asal Indonesia di pasar Eropa. Hal ini pun turut mempengaruhi nilai ekspor Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)