Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hindari Mafia Tanah! Jokowi Rahasiakan Lokasi Pembangunan Bandara Sukabumi

Antara , Jurnalis-Jum'at, 01 September 2017 |16:22 WIB
Hindari Mafia Tanah! Jokowi Rahasiakan Lokasi Pembangunan Bandara Sukabumi
Foto: Biro Pers Kepresidenan
A
A
A

SUKABUMI - Presiden RI Joko Widodo yang lebih akrab disapa Jokowi masih merahasiakan lokasi pembangunan bandar udara (bandara) di Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami sudah putuskan pembangunan bandara tersebut, namun untuk lokasinya masih dirahasiakan antisipasi adanya mafia tanah sehingga harga tanah menjadi melambung tinggi," katanya seusai menyerahkan satu ekor sapi untuk dikurbankan di halaman Masjid Agung Kota Sukabumi, Jumat (1/9/2017).

Menurutnya, ia tidak bisa mengumumkan lokasinya tersebut sebagai antisipasi lonjakan harga tanah. Tetapi yang pasti rencana pembangunan bandara akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Baca juga:

Ada Bandara Baru di Bali, China Kepincut untuk Investasi!

Bandara Notohadinegoro Mulai Dibangun 2018, Menhub: Harus Cepat karena Ada Potensi Pariwisata

Selain itu, kata dia, jika diumumkan sejak dini maka harga tanah semakin meningkat dan ujung-ujungnya pembangunan tidak terlaksana. Maka dari itu, Presiden sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar, Pemkab dan Pemkot Sukabumi agar tidak meramaikan dahulu pembangunan ini.

"Jadi diam-diam saja dulu, tapi tahu-tahu pembangunan dilaksanakan sehingga masyarakat Sukabumi bisa menikmati layanan transportasi pesawat terbang," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca juga:

Kembangkan Bandara Notohadinegoro, Kemenhub Targetkan Angkut 360 Ribu Penumpang per Tahun

Dimulai Tahun Depan, Upgrade Bandara Jember Tuntas 2019

Selama kunjungan kerja di Sukabumi, Presiden Jokowi pun memperhatikan berbagai infrastruktur daerah tersebut khususnya transportasi, salah satunya untuk menuntaskan masalah kemacetan di Kota dan Kabupaten Sukabumi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement