JAKARTA - Sebagai sebuah organisasi geo politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, ASEAN tidak dapat dipandang sebelah mata, walaupun isinya adalah negara-negara yang masih berkembang.
CEO Markplus Hermawan Kartajaya menilai, negara-negara ASEAN yang terdiri dari Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam posisinya saat ini patut diperhitungkan.
"ASEAN merupakan kontinen yang terus tumbuh dan berkembang serta patut diperhitungkan sebagai poros kekuatan ekonomi baru. ASEAN mewakili 6,2% GDP dunia pada tahun 2016," jelasnya dalam acara The 3rd ASEAN Marketing Summit (AMS) 2017, di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Pertumbuhan GDP negara-negara ASEAN, sejak pertama kali dideklarasikan hingga 2016, telah tumbuh dengan pesat. Dia menyebutkan pertumbuhannya saat ini nyaris dua kali lipat dibandingkan pada saat awal mula ASEAN resmi didirikan.
"Hampir dua kali lipat bila dibanding pada tahun 1967 yang hanya mencapai 3,2% GDP dunia," jelasnya lebih lanjut.