Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gara-Gara Kasus Bayi Debora, Saham Mitra Keluarga 'Kritis' hingga 3,79%

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Senin, 11 September 2017 |11:28 WIB
Gara-Gara Kasus Bayi Debora, Saham Mitra Keluarga 'Kritis' hingga 3,79%
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Sekadar informasi, Debora yang merupakan warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang mengalami sesak nafas dan dilarikan ke RS Mitra Keluarga pada 3 September 2017 pukul 3.40 WIB. Namun, nyawanya tak tertolong sesaat sebelum Debora dirujuk ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.

Sementara manajemen RS Mitra Keluarga menyangkal tudingan jika pihaknya sengaja membiarkan Debora meninggal dunia. Manajemen RS Mitra Keluarga menyatakan, pihaknya telah memberikan tindakan penyelamatan terhadap Debora. Saat tiba di RS tersebut, Debora dinyatakan dalam keadaan tak sadar dan tubuh membiru. Ia terlahir prematur.

Baca juga: Bayi Debora Meninggal karena Biaya, Pemerintah Diminta Buat Regulasi Khusus Pelayanan Rumah Sakit

Pihak RS Mitra Keluarga pun telah menawarkan agar Debora dirawat di PICU, namun keluarga pasien tak sanggup memenuhi uang muka yang diminta. Sehingga, RS Mitra Keluarga membantu keluarga Debora agar bisa dirujuk ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.

RS Mitra Keluarga mematok biaya uang muka untuk perawatan PICU Rp19.800.000. Namun, orangtua Debora yakni pasangan Rudianto Simanjorang-Henny Silalahi menawarkan bayar Rp5.000.000 dulu dan berharap anaknya segera ditangani. Namun, RS menolaknya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement