Memasuki Hari Ke-4, Pendaftar CPNS Sudah 296.026 Peserta!
JAKARTA - Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) gelombang kedua beberapa waktu lalu resmi dibuka. Memasuki hari keempat, para pendaftar CPNS gelombang kedua ini langsung diserbu oleh masyarakat.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Media dan Antar Lembaga Biro Humas BKN Diah Eka Palupi mengatakan dari data center website SSCN pada pukul 10.12 wib, ada sekira 296.026 peserta yang sudah mendaftar. Jumlah tersebut bahkan masih terus akan bertambah setiap jamnya hingga dua minggu ke depan.
Baca juga: Banyak Pelamar CPNS Salah Input Alamat, BKN: Tidak Menggugurkan tapi Menyusahkan
Dari 296 ribu lebih pelamar yang mendaftar, ada sekira lima Kementerian yang memiliki pendaftaran terbanyak pada hari keempat ini. Kelima Kementerian dan Lembaga tersebut yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Ada lima Kementerian Lembaga yang paling banyak diserbu pendaftar," ujarnya kepada Okezone, Kamis (14//9/2017).
Adapun jumlah pelamar Kemendikbud hingga pagi ini sudah mencapai 43.744 pendaftar. Sementara Kementerian Kesehatan sudah mencapai 38.262 pendaftar.
Baca juga: Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Kemenkumham, BKN: Macet Bukan Alasan!
Sementara untuk Kemenkeu hingga pagi ini telah mencapai 33.971 peserta yang melamar. Lalu disusul oleh Kemenhub dan Kejagung dengan masing-masing pelamar 20.375 dan 19.955 pelamar.
"Pagi Kemendikbud meningkat lagi sudah lebih dari 43.000 pelamar, Kemenkes sudah lebih dari 38 ribu, Kemenkeu sudah lebih dari 33.000, Kemenkumham dan Kejagung masing masing 20.375 dan 19.955 pelamar," jelasnya.
Baca juga: Daftar 6 Instansi Instansi Paling Minim Pelamar CPNS, Siapa Saja?
Sebagai informasi, untuk proses pendaftaran gelombang kedua ini sendiri dilakukan secara online melalui situs BKN yakni www.sscn.bkn.go.id. Pendaftaran sendiri harus memasukan beberapa identitas pribadi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK) serta NIK Kepala Keluarga.
(Martin Bagya Kertiyasa)
