Pesawat ini nantinya akan dibayar oleh Indonesia dengan skema imbal dagang. Pada skema ini, Indonesia akan mengirimkan komoditas yang diunggulkan.
Menurut Wiranto, terdapat 17 komoditas yang diajukan kepada Rusia pada skema imbal dagang ini. Beberapa komoditas yang diajukan adalah minyak kelapa sawit, kopi, dan tembakau.
Baca Juga: Wih! Produk Pindad hingga Kerupuk Bakal Dibarter dengan Sukhoi SU-35
"Juga kemarin muncul lagi bisa dibayar pakai industri perang, militer, seragam, jaket yang anti peluru," ujarnya.
Program barter ini diyakini akan berdampak pada alih teknologi bagi Indonesia. Indonesia ditargetkan dapat memiliki pabrik suku cadang dengan adanya program ini.
"Sehingga kita menjadi pusat pemasaran Sukhoi di wilayah Asia," ungkapnya.