Menurut Berly, alasan mengapa konsumsi baju terus menurun adalah karena masyarakat yang menahan uangnya untuk membeli baju. Apalagi, baju atau pakaian memiliki ketahanan yang sangat lama.
"Jadi kalau tadi yang beli baju tiap tiga bulan jadinya, enam bulan sekali atau setahun sekali. Jadi baju kan tahan lama juga ya," kata Berly.
Baca Juga: Matahari Tutup 2 Gerai, Mendag: Sudah Sepi untuk Apa Dipertahankan?
"Kalau lihat dari pak Ari Kuncoro, dekan kami juga, bahwa skala dengan ekonomi yang stabil, ya satu secara kuantitatif ya 5,01%, 3 semester atau satu setengah tahun itu rata-rata, jadi tinggal dipoles mau menjadi stagnan atau dibilang menyimpan energi. Nah ini, sepertinya menunggu kenaikan, baru konsumsinya ditingkatkan untuk pakaian, kemudian, " imbuhnya.
(Dani Jumadil Akhir)