JAKARTA - Industri properti sektor perkantoran mulai menunjukkan geliat positif pada kuartal III 2017 ini. Beberapa Perkantoran yang ada di Jakarta baik Central Business District (CBD) maupun non-CBD mulai terisi.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, meskipun secara angka belum terlihat secara signifikan, namun tanda-tanda perbaikan sektor perkantoran mulai terlihat pada kuartal III tahun ini. Hal ini terbukti dengan beberapa perusahaan yang mulai melakukan transaksi untuk menyewa perkantoran di wilayah Jakarta.
"Sudah mulai aktif lagi dan ramai lagi, kalau sebelum sebelumnya banyak yang datang dan banyak yang nanya nanya belum serius, kalau sekarang sudah mencapai eksekusi, itu sudah mulai terlihat saat ini. Itu yang terjadi," ujarnya dalam acara property outlook kuartal III di Gedung World Trade Center (WTC), Jakarta, Selasa (3/10/2017).
"Kita lihat beberapa tenant yang bergerak dari sisi financial, shipping company, bank masih berekspansi terutama itu best company (e-commerce) yang menarik lagi adalah co-working atau private office," imbuhnya.
Namun lanjut Ferry, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh sektor office untuk bisa bergeliat. Salah satunya adalah jumlah suplay kantor yang masih sangat tinggi.
Hingga bulan September 2017 saja, ada sekira 300.000 meter persegi perkantoran yang sudah masuk. Bahkan pada kuartal keempat nanti, diprediksi jumlah pasokan kantor akan bertambah sebesar 450.000 meter persegi.
"Yang masih terjadi sektor office dari sisi suplay masih banyak tantangannya sampai tahun 2019, karena suplay masuk juga banyak occupancy ya itu ternyata CBD termasuk terendah sejak tahun 2009 jadi mereka turun terus. Meskipun memang dari sisi market mulai ada perbaikan," jelasnya
(Dani Jumadil Akhir)