MAJALENGKA – PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) menerangkan, pengerjaan fisik bandara di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sudah mencapai 65%. Bandara ini ditargetkan bisa beroperasi pada semester satu 2018 nanti.
Di tahun pertama beroperasi, BIJB juga sedang mempersiapkan diri menjadi embarkasi haji pada tahun depan. Rencana induk tersebut saat ini tengah dikejar di mana BIJB ingin menjadikan bandara terbaik untuk halal traveler dengan mengantongi sertifikat kiblat. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk pelayanan maksimal calon jamaah haji.
"BIJB dalam tahap awal akan beroperasi dengan satu landasan pacu sepanjang 3.000 X 60 meter. Hanya saja dalam pengembangan bandara senilai Rp2,6 triliun itu direncanakan beroperasi dengan dua runway. Dalam tahap awal BIJB yang berdiri di atas lahan 1.800 hektare ini optimis bisa menyedot 2,7 juta penumpang di awal beroperasinya pada 2018," kata Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra, Kamis (19/10/2017).
Baca juga: Datangi Bandara Kertajati, Investor Asing Siap Investasi Rp200 Triliun
Dalam mengembangkan bandara ini, BJIB menggandeng Garuda Indonesia Group. Virda menerangkan, kerjasama strategis dengan Garuda Group selaku maskapai pelat merah dengan BIJB yang berstatus BUMD Jawa Barat akan berdampak langsung pada potensi pengembangan bandara ke depannya. Pasalnya, BIJB nantinya bukan hanya diproyeksikan mengembangkan industri transportasi udara saja, melainkan hadirnya kawasan bisnis dan industri besar dengan berdirinya aerocity.
"Dengan kerja sama ini, kami yakin dapat membantu mempercepat proses untuk mewujudkan salah satu visi dari BIJB yaitu dapat menjadi perusahaan holding yang bertaraf internasional, pengelola bandara dan kawasan terbaik di Indonesia, dan dapat menjadi motor penggerak perekonomian khususnya di Jawa Barat," tuturnya.