Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menperin Ajak Produsen Automotif Korea Tingkatkan Investasi di RI

Antara , Jurnalis-Kamis, 26 Oktober 2017 |21:13 WIB
Menperin Ajak Produsen Automotif Korea Tingkatkan Investasi di RI
Foto: Antara
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan investasi yang signifikan dari para pelaku industri Korea Selatan, salah satunya sektor automotif. 

Pasalnya, selama ini perusahaan kendaraan asal Negeri Ginseng tersebut, Hyundai Motor Corporation (HMC) hanya memiliki satu pabrik perakitan di Indonesia untuk memproduksi satu jenis mobil.

“Sebelumnya, kami telah berbincang dengan pihak Hyundai Motor. Mereka memang minat berinvestasi di Indonesia. Untuk itu, ketika bertemu dengan Bapak Dubes dari Korea, kami juga membahas tentang rencana ekspansi tersebut,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Baca Juga: Transaksi GIIAS Tembus Rp7,2 Triliun, Benarkah Daya Beli Masyarakat Turun?

Airlangga menyampaikan hal itu usai menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Taiyong Cho di Kementerian Perindustrian, Jakarta. Menurut Airlangga, industri automotif merupakan salah satu sektor strategis yang menjadi tolak ukur dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga Juni 2017, penjualan mobil domestik mencapai 533.537 dan diproyeksikan sepanjang tahun ini sekitar 1,1 juta unit.

Kemudian, industri automotif nasional juga akan meningkatkan performanya dengan menambah kapasitas produksi menjadi 2,2 juta unit per tahun. Sedangkan, ekspor mobil hingga Juni 2017 mencapai 113.269 unit dan ditargetkan sampai akhir tahun ini sebanyak 200 ribu unit.

"Pada tahun 2015 kita sudah surplus USD466 juta dan akhir tahun 2016 meningkat menjadi USD600 juta. Jadi kita sudah menjadi net exporter dari sektor automotif," imbuhnya.

Baca Juga: Menperin: Investasi Sektor Automotif Tahun Ini Capai Rp16,5 Triliun

Airlangga menjelaskan, Indonesia memiliki potensi bagus untuk pengembangan manufaktur automotif skala global. Hal ini karena pangsa pasarnya yang terbesar di Asia Tenggara dengan kontribusi sepertiga total permintaan pasar ASEAN atau senilai USD1 triliun dari USD2,3 triliun.

“Kekuatan ini dapat dijadikan sebagai basis produksi bagi pabrikan untuk memenuhi kebutuhan domestik atau ekspor,” tuturnya. Selain itu, didukung pula sebanyak 1.500 perusahaan komponen di dalam negeri mulai lapis pertama hingga ketiga.

“Saat ini, jumlah tenaga kerja kita di sektor automotif mencapai satu juta orang. Apabila digabung dengan industri pendukungnya, bisa lebih dari lima juta tenaga kerja,” ungkap Airlangga. 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement