Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Diberi 'Mahar' Rp24 Triliun, Saham Bank Danamon Malah Turun 0,44% ke Rp5.700

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 10 November 2017 |11:29 WIB
Diberi 'Mahar' Rp24 Triliun, Saham Bank Danamon Malah Turun 0,44% ke Rp5.700
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

JAKARTA - Pasca-berhembusnya kabar Bank of Tokyo-Mitsubishi mengakuisisi PT Bank Danamon Tbk (BDMN), saham Bank Danamon justru turun Rp25 atau 0,44% ke level Rp5.700. Sebelumnya, saham BDMN dibuka di level Rp5.750.

Demikian seperti dikutip data perdagangan BEI, Jumat (10/11/2017) hingga pukul 11.00 waktu JATS. Saham BDMN dengan volume perdagangan 3,64 juta saham dengan nilai transaksi Rp20,3 miliar. Saham BDMN menyentuh level tertingginya ke level Rp5.800

Padahal sebelumnya, saham BDMN terbang hingga 13,40% atau 650 poin ke posisi Rp5.500 pada perdagangan kemarin. Saham BDMN ditransaksikan sebanyak 1.866 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 70.747 saham senilai Rp 38,10 miliar.

Baca Juga: Danamon Benarkan Bank of Tokyo-Mitsubishi Siap Berikan 'Mahar' Rp24 Triliun

Saham BDMN dibuka di level Rp5.000 dari penutupan harga kemarin di posisi Rp4.850. Saham BDMN sempat menyentuh level tertingginya pagi ini di Rp5.525 dan terendahnya di Rp5.000.

Seperti yang diketahui, Direktur Bank Danamon, Michellina Triwardhany membenarkan ada investor yang sudah memulai penjajakan guna membeli saham milik perusahaan asal Singapura yang merupakan pengendali bank tersebut, Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI).

Disebutkan, Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI) sudah menerima expression of interest terkait kepemilikan saham di Danamon. Namun Michellina menegaskan AFI dan investor tersebut baru akan melakukan negoisasi sehingga belum terdapat hasil atau kesepakatan yang mengikat.”Ketertarikan investor tersebut tergantung pada hasil negosiasi lebih lanjut yang belum tentu menghasilkan perjanjian yang mengikat sehingga transaksi ini belum tentu terealisasi," kata Michellina.

Baca Juga: Bank of Tokyo-Mitsubishi Bakal Caplok Danamon

Michellina mengimbau pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya agar bersikap hati-hati dalam bertransaksi terkait saham Danamon. Saat ini, porsi kepemilikan saham di Danamon adalah 67,37% milik AFI, 6,5% milik JPMCB-Frankiln Templeton Investment Funds dan 25,7% dikuasai publik.

Merujuk pada pada laporan media Jepang, Nikkei, investor asal Jepang, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ berencana membeli sekitar 40% saham Bank Danamon untuk memperluas bisnis perusahaan itu di Asia Tenggara. Nilai transaksi disebutkan sekitar US$ 1,76 miliar atau setara Rp23,7 triliun (dengan kurs saat ini). Adapun BTMU, sebenarnya sudah memiliki "perpanjangan tangan" di industri perbankan domestik. BTMU telah beroperasi di Indonesia hampir 60 tahun dengan status Kantor Cabang Bank Asing (KCBA).

Oleh karena itu, jika BTMU menjadi pemegang saham pengendali di Danamon, perusahaan bakal berhadapan dengan ketentuan tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia atau single presence policy yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/24/2012.

PBI tersebut mengatur setiap pihak hanya dapat menjadi Pemegang Saham Pengendali pada satu Bank, atau jika ada pihak yang menjadi Pemegang Saham Pengendali pada lebih dari satu Bank maka pihak tersebut wajib memenuhi Ketentuan Kepemilikan Tunggal.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement