Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tepis Pelemahan Daya Beli, Bappenas: Impor Barang Konsumsi Tinggi

Trio Hamdani , Jurnalis-Senin, 13 November 2017 |15:17 WIB
Tepis Pelemahan Daya Beli, Bappenas: Impor Barang Konsumsi Tinggi
Bambang Brodjonegoro (Foto: Trio Hamdani/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menepis terjadinya pelemahan daya beli masyarakat walaupun dia mengakui konsumsi masyarakat tumbuhnya melambat.

Ditepisnya isu pelemahan daya beli diungkapkan dengan impor barang konsumsi yang meningkat. Kata Bambang, impor di sektor tersebut yang masih tumbuh mengindikasikan masih tingginya konsumsi masyarakat.

 Baca juga: Daya Beli Menurun, Masyarakat Menengah Bawah Mulai Kurangi Belanja!

"Impor barang konsumsi pun tinggi. Karena pada kuartal III tahun lalu sudah tumbuh 11%. Ini pertanda demand barang konsumsi masih relatif tinggi," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Dia menilai bahwa melambatnya konsumsi masyarakat khususnya pada kuartal III dibandingkan kuartal II dari 4,95% menjadi 4,93% lebih dipengaruhi oleh momentum Idul Fitri yang jatuh pada kuartal II 2017.

 Baca juga: Gerai Matahari Tutup, Tingkat Occupancy Ritel di Kuartal III Turun

"Kalau melemah dibanding kuartal II karena ada Lebaran," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, ketika Idul Fitri belanja masyarakat cenderung lebih tinggi dibandingkan hari biasa. Karena biasanya pada momentum Lebaran, masyarakat banyak menggunakan uangnya untuk belanja pakaian dan makanan-minuman untuk kebutuhan Lebaran.

Selain itu, kata dia perubahan pola konsumsi masyarakat memang benar adanya dan telah terjadi. Saat ini banyak orang yang lebih memilih menggunakan uangnya untuk belanja jasa ketimbang barang yang bersifat fisik.

 Baca juga: Catat! Tingkatkan Daya Beli Bakal Jadi "Peluru Jitu" Lesatkan Kinerja Retail

"Konsumsi memang beralih ke Jasa. Naiknya pariwisata dalam negeri juga mengubah pola konsumsi dari makanan-minuman, ke pariwisata dan pendidikan," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement