JAKARTA – Bank Indonesia menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2017 membaik dengan struktur yang lebih berimbang. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2017 tercatat 5,06% (yoy), meningkat dibandingkan dua triwulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 5,01% (yoy).
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, membaiknya pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2017 tersebut diikuti dengan struktur yang lebih berimbang seiring dengan meningkatnya kinerja ekspor dan investasi, baik Pemerintah maupun swasta. Perbaikan kinerja ekspor terutama dipengaruhi oleh membaiknya harga komoditas seperti minyak sawit dan batubara, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia.
“Investasi tumbuh meningkat mencapai level tertinggi sejak triwulan II-2013 didukung oleh investasi bangunan dan nonbangunan,” kata dia di Gedung BI, Kamis (16/11/2017).
Baca Juga: IMF Bidik Ekonomi RI 5,3% di 2018, Sri Mulyani: Kita Lihat Dulu Faktornya
Di sisi lain, kinerja konsumsi pemerintah membaik sejalan dengan meningkatnya pengeluaran pemerintah, sementara konsumsi rumah tangga masih tertahan. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh industri pengolahan dan perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) yang memiliki kontribusi besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi meningkat terutama didorong oleh akselerasi sektor konstruksi dan industri pengolahan.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua melambat disebabkan, antara lain, produksi pertambangan yang masih terbatas. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2017 sekitar 5,1% dan akan meningkat lebih tinggi pada kisaran 5,1%-5,5% pada 2018.
“BI prediksi pertumbuhan ekonomi 2017 5,1%,” tukas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)