LRT Jabobedek Lebih Murah dari Palembang hingga MRT, Benarkah?
JAKARTA - Proyek Light Rail Transit (LRT) pada hari ini kembali dibahas di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta. Turut hadir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah BUMN yang terlibat pembangunan proyek tersebut.
Sayangnya, Menteri Keuangan enggan memberikan komentar terkait rapat koordinasi (rakor) yang dibahas hari ini. Begitu pun dengan Budi Karya Sumadi.
Namun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perhubungan Sugihardjo yang juga menghadiri rakor menjelaskan perkembangan terkini soal proyek tersebut. Sugihardjo mengatakan bahwa ada yang menilai kalau pembangunan LRT Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) sebagai proyek mahal.
"Kalau kami membandingkan untuk LRT antara LRT Jabodabek, Palembang, LRT Jakarta dan juga MRT yang jalan layang, membandingkan yang sama dari sisi pear, struktur dari konstruksi, LRT Jabodebek yang paling murah," katanya, Senin (20/11/2017).
"Nah jadi sebetulnya kan ada isu LRT Jabodebek mahal itu ngelihatnya dari apa, kita harus membandingkan sesuatu yang sama," jelasnya lebih lanjut.
Namun berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, proyek LRT Jabodebek justru lebih mudah dibandingkan LRT Jakarta, LRT Sumatra Selatan (Palembang) dan MRT Jakarta (Elevated).
"Kami punya data perbandingan pekerjaan yang sama struktur, track, power supply, telekomunikasi dan persinyalan. Nah kalau LRT Jabodebek per kilo meter (km) itu Rp264,7 miliar, LRT Jakarta yang oleh pemda Rp331 miliar, LRT Palembang Rp296, miliar lebih mahal. MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta yang elevated Rp528 miliar," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)
