Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

KAI Alokasikan Dana Obligasi Rp900 Miliar untuk Perbarui Kereta

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 22 November 2017 |12:58 WIB
KAI Alokasikan Dana Obligasi Rp900 Miliar untuk Perbarui Kereta
Foto: Ulfa/Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan melakukan pembaharuan sebanyak 438 kereta hingga tahun depan. Pasalnya, permintaan kereta api makin meningkat. 

Direktur Pengelolaan Prasarana KAI Bambang Eko Martono menjelaskan pihak KAI terlebih dulu akan melakukan survei untuk tingkat okupansi di tiap wilayah. Pembaharuan unit kereta akan disesuaikan dengan tingkat okupansi wilayah, di mana wilayah dengan okupansi tertinggi, akan menjadi prioritas KAI. 

"Dari 438 itu, sebagian dari 438 untuk kereta baru atau tambahan frekuensi baru. Nanti yang paling tinggi permintaan kan baru Jakarta - Bandung. Kita sedang bikin survey untuk nominasi KAI, yang okupansi tinggi kita bakal tambah frekuensi, " ujarnya di Gedung BUrsa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (22/11/2017).

Untuk saat ini, okupansi paling tinggi adalah rute kereta  Jakarta - Bandung. Sehingga KAI akan menambahkan 4 hingga 8 kereta. 

"(Jakarta-Bandung) tambah 4 kereta atau 8 kereta lagi, itu masih terseraplah karena okupansi hampir 90% setiap hari. Jadi kalau kita tambah pasti laku," jelas Bambang. 

Baca Juga: Teliti, Kemenhub Bakal Rekrut Konsultan Kaji Prastudi Kereta Api Jakarta-Surabaya

Menurut Bambang, satu kereta yang dipesan dari PT Industri Kereta Api (INKA) membutuhkan investasi kurang lebih Rp5 miliar. Apabila dalam satu rangkaian kereta atau trainset ada 10 kereta, maka investasi untuk satu trainset berkisar kurang lebih Rp50miliar. 

Selama dua hingga tiga tahun terakhir ini, KAI telah melakukan pembaharuan berkelanjutan. Tahun depan, kata Bambang, KAI akan lebih agresif dalam melakukan pembaharuan. "Yang pasti pelayanan, perubahan sarana peningkatan layanan, supaya kereta baru nyaman," kata dia. 

Sementara itu untuk sumber pendanaan pembaharuan 438 kereta akan diambilkan dari hasil dana penerbitan obligasi sebesar Rp900 miliar atau 45% dari total obligasi I yang diterbitkan oleh KAI sebesar Rp2 triliun.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, KAI Gratiskan Tiket Kereta bagi Veteran

"Jadi dengan penerbitan obligasi yang kita launching hari ini sekitar Rp2 triliun. Rencana penggunaan 55% sekitar Rp1,1 triliun dalam rangka penyelesaian kereta Bandara Soetta. Sementara sisanya 45% sekitar RP900 miliar kita akan gunakan untuk sebagian pengadaan 438 kereta baru yang kita beli dari INKA," kata dia.

Tidak hanya itu, KAI juga akan memperbaharui kereta barang atau gerbong. KAI mencatat, okupansi kereta barang paling tinggi adalah di wilayah Sumatera Selatan. "Kita fokus di Sumatera Selatan di samping yang di Jawa juga, karena kontainer semen naik," tukas dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement