Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati mengatakan hal ini jelas menambah kerugian atas dampak erupsi Gunung Agung. “Secara total, industri kan free-nya kalau including makan minum, average Rp500.000 tarif hotel bintang 3, dikali 50.000 penumpang stranded sudah berapa setiap hari. Kalau berhari-hari, ya kuatlah hotel-hotel kalau cuma sehari, masih semacam CSR hitungannya,” jelasnya kepada Okezone, Selasa (28/11/2017).
Baca Juga: Destinasi Wisata Baru di Tengah Gunung Agung 'Batuk', Ada di Mana Saja?
Pihak hotel juga diminta untuk memberikan harga terendah atau best available rate sesuai dengan kebijakan masing-masing hotel bagi para wisatawan yang ingin memperpanjang masa penginapannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap erupsi Gunung Agung yang berdampak pada pariwisata Bali.
Bandara Ngurah Rai sendiri ditutup sejak 27 November 2017 pukul 07.15 WITA hingga 28 November pukul 07.00 WITA.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)