Apabila pelaksanaan pilkada berlangsung aman, maka dari sisi pengusaha pun mereka tidak akan meragu untuk melanjutkan investasi. Sebaliknya, jika dengan pelaksanaan pilkada tidak kondusif maka pengusaha cenderung memilih untuk menahan investasi.
"Seringkali jajaran pembantu Presiden justru berlomba-lomba memperbanyak regulasi yang tidak relevan, sembari melakukan publikasi terhadap pencapaian-pencapaian yang mereka telah lakukan. Hal tersebut awalnya dimaksudkan untuk menjaga optimisme, namun justru menciptakan kecemasan dunia usaha," kata dia.
Baca Juga: Tahun Politik, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Digeber hingga 6%
Namun, secara umum, Haryadi optimistis tahun depan tidak akan terjadi gejolak, karena tidak ada figur yang konvesnional sebagaiman pada pelaksanaan Pilgub DKI 2017. "Karena tidak ada figur yang kontroversial muncul. Kami cukup otimis tahun depan tidak ada yang kontroversial seperti tahun 2017," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)