"Ini merupakan salah satu dari 294, dan 1 dari 200 pier yang akan dilakukan pemutaran dengan sosrobahu. Sisanya 94 ada kombinasi yaitu pakai launcer dan precast," jelasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi II Waskita Karya N Wirya Adnyana mengatakan penggunaan teknologi dipilih karena dianggap bisa lebih efektif dibandingkan penggunaan teknologi manual. Karena dengan penggunaan teknologi ini, pengerjaan jalan tol Jakarta-Cikampek ini tidak akan mengganggu arus lalu lintas.
"Metode sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dana halnya biaya pembebasan lahan," jelasnya.
Baca juga: Target Rampung April 2019, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Masuk Tahap Pondasi
Hal senada disampaikan Direktur Utama Jasamarga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono menurutnya teknologi ini sangat tepat mengingat arus lalu lintas pada jalan tol Jakarta Cikampek sangat padat. Sehingga gangguan sedikit bisa menganggu perekonomian