JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin untuk ketiga kalinya di tahun ini. Bank Indonesia menyebutkan bahwa kenaikan ini sudah diprediksi akan terjadi sehingga tidak memberikan guncangan besar.
Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga hingga 25 Basis Poin
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) November lalu, BI sudah melakukan perhitungan bahwa akan ada kenaikan sekali lagi yang dilakukan The Fed di Desember 2017.
"Yang jelas fed rate naik itu sebenarnya sudah dalam hitungan kami. Tahun depan kami asumsikan kenaikan Fed Rate 3 kali itu pun diikuti dengan adanya normalisasi dari pada penurunan balance sheet reduction fed. Itu sudah di hitungan kami salah satu potensi yang akan pengaruhi ekonomi makro," ungkap Dody di Gedung BI, Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Baca Juga: Janet Yellen Tegaskan The Fed Siap Naikkan Suku Bunga!
Dody menyatakan suku bunga bank sentral RI tidak serta merta dari selisih Bank sentral AS. Tapi suku bunga RI ditetapkan dari inflasi dan kurs yang terjadi. Karena itu adalah mandat BI untuk jaga kestabilan rupiah.
"Kami forward looking pada data-data. Kalau data belum menunjukkan tekanan tidak ada perubahan policy rate meskipun suku bunga The Fed berubah. Meski semalam The Fed berubah, tapi kami lihat kondisi domestik yang dipengaruhi eksternal belum akan menekan," jelasnya.