JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut urbanisasi menjadi fenomena tersendiri hampir di semua negara di dunia. Bahkan dirinya memperkirakan akan ada lebih dari 75% populasi dunia yang akan tinggal di perkotaan pada tahun 2050 mendatang.
"Urbanisasi adalah sebuah fenomena dunia. Ini diperkirakan di 2050 lebih dari 75% populasi dunia akan tinggal di perkotaan. Ini naik 54% dari sekarang ini," ujarnya dalam acara seminar "Managing Urbanization for Sustainable Cities" di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Baca juga: Ingin Maksimalkan Urbanisasi, Sri Mulyani Kumpulkan Pakar Perkotaan
Fenomena itu pun saat ini mulai menyasar menuju Indonesia. Di mana dirinya memperkirakan akan ada 70% penduduk Indonesia akan berada di perkotaan pada tahun 2045 mendatang.
Pasalnya, pertumbuhan urbanisasi di Indonesia termasuk yang paling tinggi jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Indonesia mencatatkan pertumbuhan urbanisasi sebesar 4,1% pertahun.
Baca juga: Menteri Bambang Segera Umumkan Ibu Kota Baru, di Mana?
Angka tersebut bahkan lebih tinggi jika dibandingkan negara Cina yang hanya sebesar 3,8%. Atau pun negara India yang mencatatkan pertumbuhan urbanisasi hanya 3,1%.
"70% populasi atau penduduk Indonesia akan hidup di perkotaan di 2025. Jadi kurang dari 8 tahun lagi dari sekarang. Jadi kami bisa melihat di 2025 saat semua transportasi sudah kami buat, pulau Jawa akan penuh perkotaan," jelasnya.
Tingginya angka urbanisasi di Indonesia harus di manfaatkan dengan baik oleh pemerintah. Karena jika mampu dimanfaatkan dengan baik, maka cita-cita Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045 akan segera tercapai.
Baca juga: Biaya Pemindahan Ibu Kota Rp500 Triliun, Awas Ada Daerah yang Cemburu
"Tantangannya adalah mengenai urbanisasi. Karena jika (urbanisasi) dikelola secara baik, akan memberi dampak ekonomi yang sangat tinggi. Karena tidak ada satu negara manapun di dunia ini yang tidak mencapai penghasilan medium tanpa populasi signifikan berpindah ke perkotaan jadi urbanisasi juga identik dari pendapatan rendah ke menengah," jelasnya.
Sebagai salah satu contohnya adalah negara Cina dan Tiongkok. Meskipun pertumbuhannya kalah oleh Indonesia, namun kedua negara tersebut mampu memanfaatkan urbanisasi dengan baik.
Hal itu terbukti, kontribusi urbanisasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Cina mencapai 9%, dan di India mencapai 7%. Sedangkan di Indonesia kontribusi urbanisasi terhadap PDB masih berada di angka 4%.
"Di Indonesia masih 4%. Artinya apa ? ada yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan urbanisasi di Indonesia" jelasnya.
(Fakhri Rezy)